BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 31 Oktober 2009

Djarum Black Motodify Medan 2009 (24-25/10), Street Fighter Jadi The Best Black Bike

Selain menjadi mahasiswa, pria yang bernama Fhilips Kristianto ini juga menekuni modif motor walaupun hanya iseng-iseng modif motor, namun berkat keisengannya modif motor Fhilips tidak menyangka nomor motornya dipanggil sebagai The Best Black Bike. Dengan motor Vario yang diusungnya untuk event Mototodify, pria berumur 19 tahun ini mengambil konsep motornya yaitu Street Fighter.

Pemilihan konsep dilakukan agar kesan motor lebih berkelas dan memiliki kesan sporty, jika dilihat dari bentuk standar Vario motor ini telah mengalami perubahan hampir 100 persen,

"Konsep motor saya bikin namanya street Fighter, alasannya karena saya merasa konsepnya motor Vario kan biasanya matic dia ceper nampaknya, kalau saya masukan ke street fighter nampaknya agak berkelas agak maju ke sport. Jadi intinya saya suka motor sport, jadi saya ada rencana bikin Vario jadi motor sport," ujarnya.Sedangkan mengenai persentase perubahan yang dilakukan pada Vario ini Fhilips mengatakan, "100 persen berubah".

Untuk perubahan pada motor ini lebih terfokus pada body motor dan kaki-kaki, mengenai mesin dan rangka yang ditanamkan ke dalamnya masih mengandalkan asli pabrikan dari Vario, "Cuma yang bawaan Vario aja mesin sama rangka depan saja". Mengambil ide dari salah satu media otomotif, Fhilips melakukan perubahan pada Vario dengan membuang sebagian body dan kaki-kaki yang asli bawaan pabrik, "Kalau perubahan dari motor, body depan sudah menggunakan CS 1, body belakang dia dicustom, biar agak manis ditaruh cover bawah sama rangka pemicu Street Fighternya, bagian kaki-kaki jari-jari mobil saya belah dua ditaruh akrilik, diukur dan dibubut, jadi semua kaki-kakinya menggunakan akrilik. Kalau velg kebanyakan semua custom".

Agar tampilannya seksi, maka Fhilips merubah rangka belakang sedangkan untuk memperlihatkan kesan street fighter maka stang dilebarkan. Pria dan motornya yang baru pertama kali ini ikut menjadi kontestan Djarum Black Motodify tidak menyangka kalau nomor urut motornya dipanggil sebagai The Best Black Bike, "Enggak nyangka aja ya tiba-tiba dipanggil cuman saya berdoa ya ternyata dikabulkan," ujarnya. Fhilips menambahkan, "Perasaan saya sangat senang ya, memang harapan saya mau mengejar The Best Black". Untuk ke final nanti rencananya Fhilips akan menyempurnakan bagian kaki depan biar lebih kokoh.

Djarum Black Motodify Medan 2009, Berkat Sang Modifikator Legenda Raih Blink-Blink

Menyerahkan seluruh kepercayaan kepada sang modifikator untuk merubah motor si pemilik memang sangat sering sekali terjadi terutama saat mengikuti ajang kontes modifikasi, sama halnya seperti Sutopo yang menyerahkan semua pengerjaan motornya kepada sang modifikator dan hasilnya sangat memuaskan. Motor type Legenda miliknya berhasil meraih trophy The Coolest Blink-Blink.


Jika memperhatikan perubahan yang terjadi, motor ini ingin menampilkan hal yang berbeda dan ingin menambahkan banyak aksesoris seperti Play station, TV dan masih banyakyang ingin ditambahkan lagi, "Ingin menambah aksesoris banyak seperti PS, TV saya ingin melebihkan lagi, ingin beda dari yang lain-lain," ujar Geron, sang modifikator. Motor yang dipakai sehari-hari ini dirubah berdasarkan ide sendiri dari sang modifikator.

Dengan panggilan khusus untuk motor ini yaitu Blink-Blink maka perubahan yang terjadi hampir keseluruhan dihiasi oleh glitter kemudian dipercantik dengan jok yang diganti menggunakan bahan akrilik.

Perubahan yang terjadi pada motor ini hampir 70 persen terdiri dari bagian body, kaki-kaki hingga ke bagian perangkat kabel-kabel. "kalau dari body yang dirubah sayap depan kami custom sama sayap belakang terus pegangan stang, tempat duduk kami ganti pakai akrilik, tabung NOS, PS, TV, stang pun kami ganti juga, sama pakai kedok depan alien. Hampir semua body standart dicopot, tutup baterai dicopot. Kalau kaki-kaki enggak banyak perubahan kebanyakan standart cuma pakai velg sama jari-jari glintir biar lain dari pada yang lain," ujarnya.

Di bagian mesin sudah ada perubahan sedikit diantaranya karburator dari Shogun, pengapian KTC, kopling dari RX king dan lain-lain. Dilain waktu kami berhasil menemui si pemilik bernama Sutopo, dia mengungkapkan mengenai perasaannya mendapatkan predikat The Coolest Blink-Blink,"Bangga kali berhasil, pertama-tama enggak nyangka nyoba-nyoba dan memang udah didukung semua teman dari bengkel, ya udah lah kita coba berdoa sama-sama ternyata berhasil juga mendapatkan juara satu," ujarnya. Dengan meraih juara satu, Sutopo berjanji akan memecahkan rekor tahun depan

Djarum Black Motodify Medan 2009 (24-25/10), Mio Too Damn Low


Beragam motor modofikasi dari yang sederhana sampai yang paling ekstrem ikut ambil bagian di ajang Djarum Black Motodify. Ada yang tampil sporty juga ada yang tampil elegan, bahkan sampai ada motor yang dimodifikasi dengan amat ceper. Seperti yang dilakukan oleh Yudi Satriyah pada motor mio sportynya. Penggemar motor low rider asal Medan ini berhasil meraih penghargaan pada kategori Too Damn Low pada pengumuman Motodify Medan 2009, Minggu (25/10).

Konsep yang diusung Yudi Satriyah untuk menghasilkan motor yang ekstrem dan ingin tampil beda dari motor-motor lainnya, membuat imajinasi pria ini untuk menampilkan modifikasi motor yang kreatif dan inovatif. Perubahan yang dilakukan pada Mio keluaran tahun 2007 ini sekitar 80%. Dengan bantuan dari rumah modifikasi Admair Tnula, terwujudlah impian Yudi untuk merubah kendaraan kesayangannya ini menjadi sesuatu yang berbeda.

Pada bagian Bodi, Yudi menggunakan bodi yang telah dicustom dan 100% berbahan fiber untuk menghasilkan motor yang ringan. Terdapat sesuatu yang unik pada bagian stangnya, karena tidak terlihat ada kabel sama sekali. Kabelnya tersembunyi pada bagian dalam stang, sehingga penampilan bersih dapat langsung terlihat. Selain stang tanpa kabel,

Speedometer pun dicabut dari motor ini dan diganti oleh aksesoris sebagai pemanis. pada bagian belakang bodi juga dipotong sekitar 8 cm untuk menampung ban belakang yang besar.

Mesin yang digunakan standart namun dinaikkan menjadi 125 cc. Pada bagian kaki motor terdapat perubahan yang ekstrem, ban depan menggunakan velg 5,5 inch dengan tromol standart. Bagian belakang menggunakan velg sebesar 8 inch, dengan chasis dimundurkan 32 cm dan CVT sepanjang 8 cm. Suspensinya menggunakan Satria FU120. Yang unik dari motor ini, engine start terletak pada bagian kaki bawah.

Mazda RX-7 Berbodi dan Tenaga RE Amemiya

Dari tampilan, Anda pasti tidak menyangka Mazda RX-7 ini produksi 2002. Tampangnya jadi lebih muda setelah menjalani operasi total. Enggak cuma bodi, jeroan pun sampai harus konsultasi dengan "dokter" yang praktik di RE Amemiya, Jepang. Hasilnya, sedan dua pintu ini sungguh dahsyat.

Raifra sangat beruntung memiliki sedan coupe produksi terakhir. Gilanya lagi, ia sengaja mempersiapkan untuk permak luar-dalam agar memenuhi hasratnya yang gemar mobil berstatus eksotis. Bagi yang berpapasan dengan Mazda RX-7 ini, diharap menahan detak jantung.

Tenaga standar mesin rotary berkapasitas 1.300 cc dengan kode 13B-REW sudah didongkrak. Si pemilik menjejalkan turbo kit bolt-on bikinan GReddy. Namun, proses bisa sampai terpasang tidak gampang. "Setelah berkonsultasi dengan RE-Amemiya (tuner khusus Mazda), mereka merekomendasi turbo GReddy," ungkap Dony, mekanik bengkel Hikari yang dipercaya sebagai builder sedan berkelir biru ini.

Boost dibatasi sampai 0,9 bar, meski bisa mencapai 1,2 bar lantaran jeroan mesin yang masih bawaan asli. Risiko lainnya, salah penyetelan atau nafsu mengeset boost yang terlalu tinggi. Itu bisa mengakibatkan komponen dalam mesin jebol. "Dengan boost segitu saja, mesin sempat jebol," kenang Dony.

Selesai mesin, pindah ke bodi. Kit lansiran RE Amemiya memang paling sahih. Rumah modifikasi yang didirikan Isami Amemiya ini terkenal sebagai kreator komponen aftermarket untuk Mazda, selain juga untuk urusan mesin.

Hanya, untuk mendapat satu set body kit berbahan campuran plastik dan fiberglass, dibutuhkan kesabaran. Menurut Dony, ia harus menunggu tiga bulan karena dipesan langsung dari Jepang. Tampilan pun terkatrol, dan dari sisi fungsi cukup mumpuni menaikkan aerodinamika.

Yang pasti, tongkrongan Mazda RX-7 ini lebih ganas dan tampangnya lebih muda dari usianya.

Yamaha Mio ATV, Keempat Roda Bisa Belok

Motor skutik dimodifikasi jadi empat roda alias all-terrain vehicle (ATV) sudah biasa. Tapi, kalau skutik ATV dengan keempat roda bergerak (4WD) dan bisa membelok (four wheel steering), itu barangkali baru diwujudkan pada Yamaha Mio 2005 dari Sragen, Jawa Tengah, ini.

Pembuatnya adalah Danar Widiyanto Putra dari rumah modifikasi Skutik Modified (SM). Ia sempat putar otak, bagaimana suktik Yamaha ini bisa melesat sempurna dan enak dipakai. Kemudian, ketika menikung, si penunggang tinggal tekan tombol switch, dan ATV pun sudah masuk tikungan dengan keempat roda membelok.

Menurut Danar, keempat roda bisa bergerak dan belok secara bersamaan karena dibantu dinamo. Agar bisa berputar bersamaan, ia pun menggunakan dinamo Honda Tiger untuk membantu gerak rantai yang dihubungkan ke keempat roda.

Namun, hasilnya kurang memuaskan dan roda tidak menggelinding cepat. Sudah begitu, suara berisik muncul ketika dinamo berputar. Akhirnya, dinamo starter diganti dengan dinamo Isuzu Panther. "Ketika mencari di pasar loak, ketemunya itu. Dan saat dipasang, pas dengan yang saya mau," ujar Danar.

Ketika digas, roda bergerak normal. Sementara itu, untuk menggerakkan arah (belok) keempat roda, Danar menggunakan dinamo wiper dari merek mobil yang sama. Batang wiper dipadukan dengan aktuator parabola untuk menghasilkan mekanisme kerja four wheel steering melalui tombol.

Dinamo di sini, menurut Danar, berfungsi sebagai penggerak aktuator parabola yang bentuknya seperti pipa dan bisa bergerak naik-turun. Hasilnya adalah Mio ATV sungguhan yang enggak sekadar ubah tampang dan siap menaklukkan segala medan.

Yamaha Mio Kombinasi "Low Rider" dan "Chopper"

Junaidi Saputra asal Medan, Sumatera Utara, coba mengembangkan lagi modifikasi aliran low rider. Memang, kalau dilihat dari tampilan Yamaha Mio Sporty karyanya, terkesan kuat bahwa modifikator hanya memanjangkan sumbu roda yang menjadi ciri khas low rider. Tapi, jika dicermati betul, ada eksperimen yang tampak pada skutik berlogo garputala itu.

"Seperti tampak pada roda depan dan belakang, ikutan panjang," ungkap Junaidi, builder Admair Thula (AT) yang bermarkas di Medan. Total panjang motor jadi 3,5 meter. Artinya, dimensi Mio molor sekitar 1 meter.

Panjang undur-undur, kata Junaidi, sampai 32 cm. Ini belum termasuk ujung ban bagian luar. Namun, ada yang unik pada bagian undur-undur tersebut. Bila lazimnya konstruksi berbentuk hurup "H", di sini ia membuat model "J".

"Supaya kuat akibat beban pelek dan mesin, bahan diambil dari galvanis," paparnya. Usaha ini pun boleh diacungi jempol. Bayangkan, dengan roda belakang yang super-lebar, perangkat itu tetap berada di tengah. Jika dilihat dari aplikasi ban dan pelek, maka pastinya Mio ini masuk ke gaya bobber.

Untuk menyesuaikan bagian belakang yang sudah kelewat molor, rumah CVT dirombak ulang. Caranya, bagian itu dipotong dan ditambahi pelat 8 cm untuk menyesuaikan dengan bagian belakang, meski posisinya kurang pas lantaran sudah terlalu keluar dari tempatnya.

Roda depan yang model chopper—seperti di Harley—ternyata sulit untuk bermanuver. Radius putar sangat kecil mirip motor chopper ala H-D. Ubahan dilakukan dengan menggeser keluar komstir dan mengganti segitiga yang bentuknya enggak lagi lurus, tetapi menyerupai "V".

Ketika disuruh jalan dengan berziga-zag di antara jajaran cone, motor tampak kesusahan. Bahkan, si pengendara harus turun kaki berkali-kali. Kendati begitu, Junaidi berani menguji karyanya untuk dibawa jalan lebih dari 5 km.

Yamaha Mio Low Rider dari Malang

Malang lagi dilanda deman low rider. Lihat saja karya Fatkhur Rohman terhadap Yamaha Mio 2004. Skubek yang dimodif konsep low rider punya terobosan baru. Saya tidak hanya memanjangkan lengan ayun, tapi juga melebarkan sokbreker depan supaya sumbu roda makin panjang," ungkap sarjana teknik alumnus Universitas Islam Malang (Unisma) itu.

Menariknya, konsep memanjangkan wheelbase cukup sederhana. hanya menambah lengan agar posisi as roda jadi di depan sokbreker. Diikuti pula dengan membalik sokbreker depan, sehingga posisi rem cakram yang tadinya di sisi kanan jadi di kiri. Teknik ini membawa risiko karena dudukan kaliper yang semula di belakang tabung sokbreker kanan, kini jadi di depan sokbreker kiri. "Pemasangan kaliper agak sulit, makanya harus menambah pelat sepanjang 50 mm supaya ada ruang untuk dudukan kaliper," jelas Fatkhur.

Risiko lainnya lagi, sokbreker standar jadi empuk akibat lengannya memanjang. Bakan saat di tes jalan, sepatbor mentok besi segitiga. Solusinya menambah oli sokbreker. Beres dengan kaki depan, giliran yang belakang dan garapannya lebih sederhana. Untuk memperpanjang swing arm ke poros lengan ayun dengan bantuan bikin semacam jembatan. Agar kokoh, konstruksi besi kotak yang kopong dibuat seperti tangga.

Setelah selesai, Fatkhur merasa karyanya belum sempurna.Konstruksi asli monosok belakang tidak kuat. yang dirasa, suspensi motor terlalu empuk dan mantul. Makanya ia mengubah jadi sokbreker ganda di sisi kiri. Caranya, dudukan bawah sok tetap memanfaatkan posisi asli di mesin, hanya dudukan bawah peredam kejut dibuatkan baru. Dan sekarang terlihat seimbang.

Agar Mio bisa lebih mengundang perhatian, kelir motor yang tadinya biru diubah kunig yang terinspirasi dari Jazz. Supaya tidak kelhiat polos, pada bagian belakang ditambah ornamen airbrush tengkorak tipis merah menyala garapan Gaok Airbrush.Trus pada bagian buritan dikasih kamera CCTV yang diletakkan di balik lampu rem. Keren, abis.